Welcome to my life...

IMAM TAUFIQ
Pekalongan,2 Januari ....

 

BERITA ONLINE

PENAFSIRAN M.QURAISH SHIHAB BAB 1


PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB
TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG PENCIPTAAN
ALAM SEMESTA


Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-I)
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tafsir dan Hadits















Oleh:

SYAEAN FARIYAH
NIM    : 4103026


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2008
PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB
TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG PENCIPTAAN
ALAM SEMESTA



Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-I)
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tafsir dan Hadits






Oleh:

SYAEAN FARIYAH
NIM    : 4103026


                  Semarang,  5  Januari 2008
            Disetujui oleh




Pembimbing I                                                                          Pembimbing II                                                           



(Drs. H. M. Nashuha)                                                       ( Muhtarom, M. Ag )   
    NIP: 150 178 119                                                               NIP: 150 279 716
PENGESAHAN


Skripsi Saudari Syaean Fariyah, NIM. 4103026 telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tanggal:
            29 Januari 2008        
Dan telah diterima serta disahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadits
Dekan Fakultas / Ketua Sidang


Hasan Asy’ari al-‘Ulama’I, M. Ag.
NIP: 150 274 616

Pembimbing I                                                            Penguji I
                                                           


Drs. H. M. Nashuha                                      Drs. H. Iing Misbahudin, M.A.
Nip: 150 178 119                                            NIP: 150 218 875

Pembimbing II                                                           Penguji II


Muhtarom, M. Ag.                                        H. Imam Taufiq, M. Ag.
Nip: 150 279 716                                            NIP: 150 276 710


Sekretaris Sidang



Zainul Adzfar, M. Ag.
NIP: 150 321 620

M O T T O



قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الْآياتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ (101)

Artinya: “Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman." (Q.S. Yunus: 101)*




























ABSTRAKSI


Syaean Fariyah (NIM: 4103026). Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Ayat-ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta. Skripsi. Semarang Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, 2008.

Fokus permasalahan dalam penelitian  ini adalah: (1) Bagaimana  penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta dalam tafsir al-misbah? (2) Bagaimana relevansi penafsirannya dengan teori-teori ilmu pengetahuan?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Memahami penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat penciptaan alam semesta dalam tafsir al-misbah. (2) Agar dapat mengetahui dan memahami penafsiran M. Quraish Shihab serta penjelasannya terhadap ilmu pengetahuan.

Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (Library Research), sehingga data yang diperoleh adalah berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan pokok masalah di atas. Metode-metode yang gunakan adalah: Metode deskriptif-analitik. Dengan cara deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan pandangan atau penafsiran M. Quraish Shihab tentang penafsiran ayat-ayat penciptaan alam semesta, penelitian ini juga menggunakan metode analisis isi  (Content Analysis) dan metode mudhu’iy. Dalam analisis ini, penulis menggunakan pendekatan interpretasi. Ini artinya penyusun menyelami pemikiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah mengenai penafsiran ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta. ­

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran yang dilakukan oleh M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta diterangkan cukup panjang dengan menyajikan data mengenai terbentuknya alam raya beserta isinya dengan mengemukakan kehebatan ilmu yang terkandung di dalamnya, langit (ruang alam) dan bumi (ruang materi) sebelum dipisahkan oleh Allah merupakan sesuatu yang padu. Hal ini berisi bahwa sebelum sistem tata surya terbentuk, alam semesta merupakan satu kumpulan, seperti yang telah disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Anbiya’ ayat 30.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi informasi, pengetahuan, masukan serta sumbangsih pemikiran bagi mahasiswa, serta semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.




TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Alif
Tidak dilambangkan
Ba
B
Ta
T
ث
Sa
S
ج
Jim
J
ح
Ha
H
خ
Kha
Kh
د
Dal
D
ذ
Zal
Z
ر
Ra
R
ز
Zai
Z
س
Sin
S
ش
Syin
Sy
ص
Sad
Sh
ض
Dad
Dh
ط
Ta
T
ظ
Za
Z
ع
‘Ain
…‘
غ
Gain
G
ف
Fa
F
ق
Qaf
Q
ك
Kaf
K
ل
Lam
L
م
Mim
M
ن
Nun
N
و
Wau
W
ه
Ha
H
ء
Hamzah
…’
ي
Ya
y


PERSEMBAHAN

Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, simpul-simpul kata dalam jilidan kertas ini, penulis persembahkan kepada:

Almamaterku Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang tempat aku menimba ilmu.
Ayahanda dan Ibunda tercinta Ahmad. Saefu dan Faizah, beliau orang tua yang arif dan bijaksana serta memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga, tempatku mencurahkan kasih sayang serta perhatian.
Adikku Wildanun Mukholladun tercinta, terima kasih atas kasih sayang dan do’anya.
Sejatiku, yang selalu menasehatiku untuk selalu tegar dan selalu terus berkarya  juga terima kasih atas kasih sayang dan do’anya.
Teman-temanku Tafsir Hadist 2003 tempat berbagi ceria (Puput, Fitri, Uswah, Ana, Fuad, Mukhsin, Khalil, Iing, Dian, Ipang, Kancil, pak Tri, Arif, Harno dan Ubay).
Teman-temanku di Griya Al-‘Izzah, Iin, Mba Sri, Ipung, Anis, Bibah Umi dan Kiki, saat aku suntuk kalian selalu saja buat aku tersenyum. Juga buat Pak Rasean &  Bu Darmi.
Untuk Semua: “Yang selalu memberi arti”






KATA PENGANTAR



Bismillahir Rohmaanneir Rahiim


            Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, sebab atas hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang pionir perubahan, pembebas sejati, Muhammad SAW, Rasul dan kekasih Allah.
Skripsi yang berjudul: Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Ayat-ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta, disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana S1, pada Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk menyampaikan terimakasih kepada:
  1. Yang terhormat bapak DR. H. Abdul Muhayya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan sarana dan prasarana dalam penulisan skripsi ini.
  2. Bapak Drs. Nashihun Amin, M. Ag. selaku dosen wali studi sekaligus bapak yang tulus hati membimbing dan mengarahkan penulis sampai perkuliahan ini selesai.
  3. Bapak Drs. H. M. Nashuha dan Muhtarom M. Ag. selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
  4. Para Dosen di lingkungan Fakultas Uhuluddin yang telah membekali berbagai ilmu dan pengetahuan selama menempuh studi di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
  5. Bapak/Ibu karyawan perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan perpustakaan IAIN Walisongo, atas pelayanan selama penyusunan skripsi.
6.      Penghormatan dan Penghargaan tiada tara, tak lupa penulis berikan kepada ayahanda (Ahamad Saefu)  dan ibunda (Faizah) yang tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil, serta do’a yang tulus mulia.
7.      Bapak Rasean dan Ibu Sudarmi, yang telah memberi tempat berteduh untukku.
8.      Teman-teman seperjuangan (Tafsir Hadits 2003), atas bantuan moril maupun materiil dalam keseluruhan proses penulisan skripsi.
9.      Teman-teman di Griya Al-Izzah Mba Sri, Ipung, Anis, Bibah, Umi dan Kiki, saat aku suntuk kalian selalu saja buat aku tersenyum.
10.  Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, karena keterbatasan ruang.

Harapan dan doa penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak dapat menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam makna yang sesungguhnya, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

     Semarang, 29 Januari 2008
          Penulis

    Syaean Fariyah
            NIM: 4103026


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL…………………………………………………………   i 
HALAMAN NOTA PEMBIMBING…………………………………………ii   
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….…   iii   
HALAMAN MOTTO…………………………………………….…..………  iv
HALAMAN ABSTRAKSI………...…………………………………………   v
HALAMAN TRANSLITERASI.…………………………………………... . vi
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….….  vii  
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…… viii
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………..   x   
BAB I        :PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang Masalah………………………………………   1
    2. Rumusan Masalah…………………………………………….   8
    3. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi………………………..   8
    4. Telaah Pustaka………………………………………………...   8
    5. Metode Penulisan Skripsi……………………………………..  10
    6. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………………  11

BAB II     ALAM DALAM AL-QUR’AN
A.    Istilah Alam…………………………………………………..   13
B.     Ayat-ayat Tentang Fenomena Alam………………………….   17
C.     Masalah Kejadian Alam……………………………………...    23
D.    Penciptaan alam Menurut Pendapat Ulama………………….    31

BAB III    TAFSIR AL-MISBAH DAN PENAFSIRAN
AYAT-AYAT TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
A.    Biografi dan Karya-karyanya…………………………………   38
B.     Metode dan Corak Tafsir Al-Misbah…………………………   44
C.     Penafsiran Ayat-ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta……   50
BAB IV    ANALISIS
A.    Penafsiran Quraish Shihab Terhadap Ayat-ayat
Tentang Penciptaan Alam Semesta……………………………   71
B.     Kelebihan dan Kekurangan Penafsiran M. Quraish Shihab……  78
C.     Relevansi Penafsiran Quraish Shihab Tentang
Penciptaan Alam Semesta dan Teori-teori Ilmu Pengetahuan…. 79

BAB V      PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………….   84
B.     Saran-saran…………………………………………………….   86
C.     Penutup………………………………………………………....  86


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN








* [1] Al-Qur’an, Surat Yunus, ayat 101, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Tafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, hlm. 322.





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah sebuah dokumen untuk umat manusia.[1] Di dalamnya merupakan himpunan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Ia adalah kitab suci agama Islam yang berisikan tuntunan-tuntunan dan pedoman-pedoman bagi umat manusia dalam menata kehidupan mereka agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.[2] Kita semua mengetahui bahwa kitab suci al-Qur’an diturunkan dengan mengemban tiga fungsi yaitu, sebagai huda atau petunjuk bagi manusia, kedua sebagai bayyinah atau penjelas mengenai petunjuk itu, serta sebagai furqon atau pembeda antara yang haq dan batil.[3]
Al-Qur’an al-Karim yang terdiri atas 6236  ayat itu menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian tersebut sering disebut ayat-ayat kauniyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal di atas, hampir seperdelapan isinya menegur orang-orang mu’min untuk mempelajari alam semesta, untuk berfikir, untuk menggunakan penalaran yang sebaik-baiknya, dan untuk menjadikan kegiatan ilmiah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat.[4] Alam semesta diciptakan Allah SWT dengan haq, tidak diciptakan dengan main-main dan tidak pula dengan palsu.
وَمَاخَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالاَرْ ضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاَعِبِيْنَ (الأنبياء: 16)
Artinya: “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada  diantara keduanya dengan main-main.” [5]

Alam raya dan segala isinya berikut sistem kerjanya adalah kejaiban-keajaiban yang kesemuanya dinamai oleh al-Qur’an sebagai ayat atau tanda-tanda bagi keesaan dan kekuasaan  Allah Swt.[6]
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ
بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاء فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا
مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخِّرِ بَيْنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ لآيَاتٍ
لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ {164}

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan tata kerja langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah Turunkan dari langit berupa air itu Dia hidup kan bumi sesudah mati (kering)-Nya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al-Baqarah: 164)[7]

Setiap muslim percaya sepenuhnya bahwa tata kerja alam raya berjalan konsisten sesuai dengan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah dan semua proses penciptaan alam semesta ini sepenuhnya berada dalam kendali dan perintah Maha penciptanya, yang telah memberikan bentuk yang sempurna. Hukum dan fenomenanya teratur dan dapat meliputi ruang yang maha luas sampai pada unsur yang terkecil dalam alam semesta, tunduk kepada satu pola dan susunan yang sama. Sungguh hanya Allah yang menciptakan alam semesta ini dengan berjuta galaksi bintang dan planet yang tunduk pada aturan yang ditetapkan untuk mereka secara sempurna.
Ada beberapa ayat al-Qur’an menganjurkan manusia untuk memikirkan, meneliti dan mengkaji penciptaan alam semesta serta hukum-hukum yang berlaku di dalamnya. Al-Qur’an memuji orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut. Ditegaskan pula kegiatan dan mengkaji penciptaan alam dan hukum-hukumnya yang berlaku di dalamnya merupakan usaha pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri. Sebab manusia akan  mendapat banyak manfaat dari kegiatan tersebut, baik untuk kepentingan kehidupan dunia maupun kepentingan akhirat. Setiap kali penelitian yang dilakukan manusia untuk mengungkap rahasia-rahasia hukum alam, semakin disadari betapa rapi, teratur dan menakjubkan penciptaan alam tersebut. Hal itu sekaligus akan semakin menyadarkan manusia betapa Allah maha bijaksana, maha mengetahui dan betapa maha luas pengetahuannya.[8]
Penciptaan alam semesta termasuk salah satu perkara penting, tidak hanya termasuk pemikiran islam, akan tetapi juga dalam ilmu pengetahuan kosmologi. Dengan memperlihatkan langit dan bumi, dapatlah manusia meyakinkan bahwa alam ini tidak di jadikan Allah dengan main-main, melainkan untuk faedah yang mendalam dari segi keimanan. Dalam surat al-Anbiya’ ayat 30 diterangkan bagaimana langit itu dapat meluas. Ayat ini memberi petunjuk kepada satu proses yang membelah diri dari satu urusan zat, yaitu pada awal penciptaan alam semesta ini, langit dan bumi adalah bersatu padu, dan setelah dipisahkan dengan kodrat Allah Swt. Antara satu dengan yang lainnya menyerupai letusan. Dan dari air, Allah telah menjadikan segala jenis kehidupan di alam semesta ini.
Oleh karena itu, dapat dimungkinkan  bahwa terjadinya ledakan disebabkan adanya tenaga dahsyat yang meledak. Dengan tenaga tersebut membuat benda yang akan membentuk alam semesta seperti bumi, terpisah dari benda langit. Kalau demikian, maka teori big bang sejalan dengan keterangan ayat tersebut di atas.[9] 
Al-Qur’an kendatipun mengandung berbagai ragam masalah ternyata pembicaraannya dalam satu masalah tidak tersusun secara sistematis seperti yang dikenal dalam buku-buku ilmiah. Metode pengungkapan al-Qur’an pada umumnya bersifat universal, bahkan tidak jarang ia menampilkan suatu masalah dalam prinsip-prinsip pokok saja. Agaknya inilah salah satu perbedaan al-Qur’an dengan buku-buku ilmu pengetahuan, karena yang diutamakan adalah tujuan yang hendak dicapai, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini tidak berarti al-Qur’an menipiskan ilmu pengetahuan kapan dan dimana pun, serta ia menempatkan pakar ilmu pengetahuan pada peringkat yang tinggi.
Demikian juga halnya dengan informasi ilmu penciptaan alam semesta dalam al-Qur’an. Masalah ini tidak terhimpun pada satu kesatuan fragmen, tetapi ia diungkapkan dalam berbagai ayat yang tergelar pada beberapa surat dalam al-Qur’an. 
Dalam penelitian ini, penulis mengambil profil mufassir nusantara yaitu  M. Quraish Shihab dengan tafsirnya al-Misbah. Tafsir ini terdiri dari 15 jilid dengan pembahasan analisis tahlili.
M. Quraish Shihab adalah mufassir masa kini yang memiliki wawasan luas dan termasuk mufassir yang memiliki kualifikasi yang terbaik. Kecermatannya dalam menganalisa tiap ayat, dengan menyertakan ketersambungan ayat yang lain serta keterangan dari beberapa sunnah Rasul, akan menambah menarik terhadap tema yang penulis angkat pada penelitian ini, yaitu seputar penciptaan alam semesta. Di sini penulis membatasi bahasan dengan mengkaji lima ayat saja, mewakili ayat-ayat yang mengupas tentang penciptaan alam semesta, antara lain:
      a.  Surah Al-Anbiya’
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء
كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ {30}

Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [10]


      b. Surah Hud
وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا
إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ
Artinya: “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air."[11]

      c. Surah Al-Sajdah
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ {4}

Artinya: “Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain-Nya satu penolong pun dan tidak juga pemberi Syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan .”[12]


            d. Surah Al-Fushshilat
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَاداً ذَلِكَ رَبُّ
الْعَالَمِينَ {9} وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي
أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِينَ {10} ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا
وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ {11}‏ فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً
ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ {12}

Artinya: [9] Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam". [10] Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa.  (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. [11] Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".  [12] Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” [13]


      e. Surah Ath-Thalaq
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْماً {12}‏

Artinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” [14]


Demikianlah ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta dalam al-Qur’an. Berdasarkan beberapa riwayat, antara lain dari Ibrahim ibn Umar al-Biqa’iy, Ibn Nadim, Abu al-Qasim, Umar ibn Muhammad ibn Abd al-Kafiy seluruh ayat di atas tergolong kepada ayat-ayat Makkiyah (turun sebelum Rasul berhijrah), kecuali surat al-Thalaq: 12 tergolong surat Madaniyat (turun setelah Rasul hijrah ke Madina).[15]
Pembicaraan al-Qur’an tentang alam semesta yang diungkapkan pada ayat-ayat di atas yang tergelar di beberapa surat, informasi itu hanya bersifat garis besar atau prinsip-prinsip saja karena al-Qur’an bukanlah buku kosmologi atau buku ilmu pengetahuan umum yang menguraikan penciptaan alam semesta secara sistematis. Dan ayat-ayat tersebut Allah mengajak orang-orang kafir supaya berakidah yang benar, mentauhidkan-Nya dan membersihkan diri dari perbuatan musyrik. Sedangkan bagi orang-orang mu’min akan menambah keyakinan dan ketaqwaan mereka kepada Allah Swt.

B. Rumusan Masalah
Berpijak dari uraian diatas, maka ada beberapa permasalahan yang penulis anggap dapat dijadikan kajian utama, ialah:
  1. Bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab tentang penciptaan alam semesta dalam tafsir al-Misbah?
  2. Bagaimana relevansi penafsirannya terhadap teori ilmu pengetahuan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penyusunan skripsi ini adalah:
1.      Untuk mengetahui penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat penciptaan alam semesta dalam tafsir al-Misbah.
2.      Agar dapat mengetahui dan memahami penafsiran M. Quraish Shihab serta penjelasannya terhadap ilmu pengetahuan.
 Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada peminat studi tafsir tentang penciptaan alam semesta dalam al-Qur’an menurut M. Quraish Shihab .
2.      Menambah khazanah keilmuan dalam bidang pemikiran Islam dan tafsir al-Qur’an di fakultas Ushuluddin.

D. Telaah Pustaka
Telaah pustaka ini dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah yang berguna untuk memberikan kejelasan dan batasan pemahaman tentang informasi yang digunakan melalui khazanah pustaka, terutama yang berkaitan dengan tema yang dibahas.
Buku yang berjudul Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu, yang ditulis oleh Afzalur Rahman  pada bab pertama dalam buku tersebut mengulas tentang kosmologi. Menurutnya kosmologi  adalah titik awal dari ilmu pengetahuan dalam Islam. Ilmu ini berhubungan dengan keajaiban ciptaan Allah Yang Maha Esa, baik yang berada di luar alam semesta maupun yang berada di dalamnya. Sedangkan uraian tentang penciptaan alam semesta tidak disinggung.
Pembahasan lain yang menjelaskan kosmologi dalam al-Qur’an telah ditulis oleh Achmad Baiquni dalam bukunya Al-Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam bukunya ini, ia mengemukakan bahwa konsepsi mengenai alam semesta yang benar harus dapat dipergunakan untuk menerangkan semua peristiwa yang dilukiskan ayat-ayat dalam kitab suci, dan konsepsi itu pada hakekatnya telah diberikan petunjuk oleh sang pencipta seperti yang ada dalam surat Yunus ayat 101:
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi”.

Dalam bahasan yang berbeda Anton  Bakker dalam bukunya yang berjudul Kosmologi dan Ekologi, Kanisius, Yogyakarta, 1995, berusaha untuk menentukan prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengurusan dan konservasi alam ini antara manusia dan sang pencipta, tetapi bahasan ini tidak disertai dengan dalil al-Qur’an seperti yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun pada penelitian berupaya untuk mengangkat tema penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta, yang mana pada penelitian tersebut berupaya memadukan dua model penelitian yang didasarkan pada ilmu pengetahuan seputar kosmologi sebagaimana diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas dengan usaha penafsiran al-Qur’an, yang mana memilih model penafsiran M. Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya al-Misbah. Di dalam kitab tafsirnya tersebut di uraikan beberapa kajian tentang penciptaan alam semesta dan teori kosmologi yang dipadukan dengan ayat-ayat kauniyah.

E. Metode Penelitian
Kegiatan penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (Library Research), sehingga data yang diperoleh adalah berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan pokok masalah di atas.[16] Oleh karena itu langkah pertama yang dilakukan oleh penyusun ialah mengumpulkan data-data dari buku-buku, majalah jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan tema yang dibahas. Tehnik pengumpulan data ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber utama dari tafsir al-Misbah. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung khususnya yang memberikan informasi tambahan, baik yang bersumber dari tulisan M. Quraish Shihab  lainnya maupun yang berasal dari literature lain yang mempunyai keterangan dengan pembahasan seputar topik yang dikaji.
Setelah data-data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengelola data-data tersebut sehingga penelitian dapat terlaksana secara rasional, sistematis dan terarah. Adapun metode-metode yang penulis gunakan adalah: Metode deskriptif-analitik.[17] Dengan cara deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan pandangan atau penafsiran M. Quraish Shihab tentang ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta dalam al-Qur’an. Dalam hal ini pandangan tokoh tersebut diuraikan sebagaimana adanya untuk memahami jalan pikirannya secara utuh dan berkesinambungan. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis isi (Content Analysis). Dalam analisis ini, penulis menggunakan pendekatan interpretasi.[18] Ini artinya penyusun menyelami pemikiran M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah mengenai penafsiran ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta. ­
Selanjutnya untuk memperoleh hasil interpretasi yang tepat mengenai pemikiran M. Quraish Shihab tentang penafsiran ayat-ayat penciptaan alam semesta dalam tafsir al-Misbah maka dibutuhkan pendekatan historis. Metode ini digunakan sebagai jalan untuk mengetahui sejarah perjalanan hidup M. Quraish Shihab dan latar belakang internal maupun eksternal yang mempengaruhi perkembangan pemikirannya.
Karena itu obyek penelitian berupa ayat-ayat al-Qur’an yang tergelar dalam beberapa surat dan fokus pada sebuah tema, maka penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu tafsir dengan metode maudhu’iy [19], yang cara operasionalnya meliputi langkah-langkah:
1.      Menetapkan masalah yang akan dibahas (Topik).
2.      Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan tema yang hendak dikaji, baik surat makiyyiah maupun madaniyah.
3.      Menyusun secara sistematis menurut kerangka pembahasan yang telah disusun.
4.      Memberikan uraian dan penjelasan dengan menggunakan ilmu bantu yang relevan dengan masalah yang dibahas, dengan memahami sebab turunnya dan munasabat ayat selama ia tidak mempengaruhi pengertian yang ditonjolkan.[20]

F. Sistematika Penyusunan Skripsi
Sistematika di sini dimaksudkan sebagai gambaran yang akan menjadi pokok bahasan dalam penulisan skripsi, sehingga dapat memudahkan dalam memahami dan mencerna masalah-masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika tersebut adalah sebagai berikut:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang berfungsi untuk menyatakan keseluruhan isi skripsi dengan sepintas, kemudian di rinci ke dalam sub bab yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.
Bab dua merupakan landasan teori yang membahas istilah alam semesta, ayat-ayat tentang fenomena alam, masalah kejadian alam. Dari pembahasan ini akan ditemukan istilah alam semesta yang dimaksud al-Qur’an.
Bab tiga mengemukakan data penelitian tentang ayat-ayat penciptaan alam semesta dari penafsiran M. Quraish Shihab. Setelah diketahui penafsirannya maka akan diikuti dengan pembahasan penafsirannya itu yang akan dituangkan dalam bab empat.
Bab empat merupakan pembahasan/analisis dari penafsiran M. Quraish Shihab tentang penciptaan alam semesta sehingga akan diketahui isi dari pada penafsirannya baik tentang corak maupun metode.
Bab lima penutup yang merupakan akhir rangkaian pembahasan yang telah terangkum dan saran-saran serta harapan-harapan yang sebaiknya dilakukan untuk menyempurnakan skripsi ini dan paling akhir adalah penutup.
Demikian gambaran sekilas sistematika penulisan skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan kepada penulis sehingga apa yang nantinya penulis dapatkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi suatu amal dan ilmu yang bermanfaat.


[1] Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an, Terj. Anas Mayudin, (Bandung: Pustaka, 1993), hlm. 1.
[2] M. Qurais Shihab, Membumikan AL-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 51.
[3] Ahmade as Shouwi dkk, Mu’jizat Al-Qur’an dan as Sunnah Tentang Iptek, Kata Pengantar, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995).
[4] Muhammad Nor Ichwan, Memasuki Dunia Al-Qur’an, (Semarang: Lubuk Raya, 2001), hlm. 57.
[5] Al-Qur’an, Surat al Anbiya’, ayat 16, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Tafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, hlm. 497.
[6] M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan Isyarat Ilmiah, Dan Pemberitaan Ghaib ,(Bandung: Mizan, 1998), hlm. 21.
[7] Al-Qur’an, Surat al Baqarah, ayat 164, op. cit. hlm. 40.
[8] Abd. Rahman Dahlan, Kaidah-kaidah Penafsiran al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), hlm. 231-232.
[9] Musthafa K. S. Alam Semesta dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1980), hlm. 30.
[10] Al-Qur’an, Surat al Anbiya’, ayat 164, op. cit.  hlm. 442.
[11] Al-Qur’an, Surat Hud, ayat 7, Ibid, hlm. 327.
[12] Al-Qur’an, Surat al Sajadah, ayat 4, Ibid, hlm. 660.
[13] Al-Qur’an, Surat al Fushshilat, ayat 9-12, Ibid, hlm. 774.
[14] Al-Qur’an, Surat ath Thalaq, ayat 12, Ibid, hlm. 947.
[15] Abu Abdullah al-Zanjani, Tarikh Al-Qur’an, Terj. Kamaluddin Marzuki anwar, (Bandung: Mizan, 1986), hlm. 78.
[16] Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), hlm. 9.
[17] Sudarto, Meetodologi Penelitian Filsaafat, (Jakarta: Rajawali, 1996), hlm. 65.
[18] Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 63.
[19] Maudhu’iy, metode tafsir dengan cara membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema  atau judul yang telah ditetapkan.
[20] Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 152

 
ilmu kita © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by INDEX TUTORIAL KUMPULAN TUTORIAL

Bocah Ndeso Corporation